Pibesdeey!
Selamat
tahun ke-21, diriku. Alhamdulillah hari ini masih bisa merasakan nikmat dan
kasih sayang dari Allah swt. Keluarga yang masih lengkap, kesehatan yang
terjaga, dan pengalaman berharga di tahun ini. Alhamdulilah pemulihan terus
berjalan dan berkembang tiap harinya. Can't
wait until that day when I fully recovered. Semoga di awal tahun 2017 kita
bisa main main lagi ke hutan, pakai kendaraan tentunya, biar tidak terlalu jauh
berjalan.
Tahun
ini allah mungkin menguji atau yang lebih penting lagi: mendidik agar menjadi
diri yang lebih dewasa, hati yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih mengerti
karena berinteraksi tidak melulu soal diri sendiri. Tahun ini diberikan nikmat
untuk mengunjungi negeri yang namanya sudah dituliskan di banyak kalender
kertas di tembok, sedari beberapa tahun lalu.
Tahun ini juga bapak pensiun sehingga uangbulanan mingguan tidak bisa lagi selalu minta
tambah saat habis. Nikmat yang lebih indah adalah bisa bertatap muka dan
merangkul mama dan bapak setiap Jumat – Minggu pagi, rutin tiap minggunya.
Tahun lalu mungkin aku hanya akan pulang setelah 3 bulan berlalu, sibuk ikut
kegiatan organisasi.
Tahun ini juga bapak pensiun sehingga uang
Dua
puluh satu tahun sudah dilewati. Mulai muncul pertanyaan, apa yang orang lain
sudah raih di umur 21. Ibuku di umur 21 sudah memiliki 2 orang anak, kakakku
menikah, Pinka sudah menjelajah negeri hitungan jari tangan ke duanya, beberapa
teman malah sudah memulai usahanya sendiri. Lantas apa yang sudah aku lakukan
hingga umur 21 tahun ini?
Senangnya list mimpiku sudah banyak yang dicentang, tanda sudah tercapai. Tidak banyak, kalau diurut mungkin baru setengah halaman yang diberi tanda. Tidak masalah, aku senang, setidaknya ada yang tercapai.
Masa-masa peralihan dari remaja menuju umur dewasa memang salah satu waktu transisi yang paling berat. Pertanyaan-pertanyaan apa yang dikerjakan benar, mengapa tidak bisa berusaha seperti dia, tepatkah keputusan yang diambil, serta kegalauan mengikuti kata-kata orang tua atau tetap berada di jalur sendiri.
Bahkan jika memutuskan tetap di jalur sendiri pun, tetap saja kata kata orang tua akan terus menjadi (sedikit) beban pikiran. Kegalauan jiwa muda yang beranjak dewasa, yang memang harus dilalui anak manusia untuk menyandang status manusia dewasa.
Lalu, tahun ini aku mau apa? Sampai saat ini, list mimpi masih berada di deretan setengah halaman kedua. Tahun ini mau apa? Mungkin jawabannya ingin menyelesaikan list mimpi tersebut, biar lebih banyak lagi centang centang bertebaran. Biar ngikutin kata Huda: "centang ku aing!". Soal caranya bagaimana, rejekinya bagaimana, kita lihat saja nanti.
Selamat ulang tahun Adinda Vindri, Kang Ojos, Kang Yahya. Selamat Ulang Tahun, Salma. Bismillah :)
Komentar
Posting Komentar