Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Pibesdeey!

Selamat tahun ke-21, diriku. Alhamdulillah hari ini masih bisa merasakan nikmat dan kasih sayang dari Allah swt. Keluarga yang masih lengkap, kesehatan yang terjaga, dan pengalaman berharga di tahun ini. Alhamdulilah pemulihan terus berjalan dan berkembang tiap harinya. Can't wait until that day when I fully recovered . Semoga di awal tahun 2017 kita bisa main main lagi ke hutan, pakai kendaraan tentunya, biar tidak terlalu jauh berjalan. Tahun ini allah mungkin menguji atau yang lebih penting lagi: mendidik agar menjadi diri yang lebih dewasa, hati yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih mengerti karena berinteraksi tidak melulu soal diri sendiri. Tahun ini diberikan nikmat untuk mengunjungi negeri yang namanya sudah dituliskan di banyak kalender kertas di tembok, sedari beberapa tahun lalu.  Tahun ini juga bapak pensiun sehingga uang bulanan mingguan tidak bisa lagi selalu minta tambah saat habis. Nikmat yang lebih indah adalah bisa bertatap muka dan merangkul mama dan

Pulang, Tere Liye

Kalau kamu penyuka cerita petualangan yang menceritakan hutan, mungkin kamu akan suka dengan novel ini. Sebuah pengalaman membaca yang  mengesankan, Pulang membawa kita ke petualangan-petualangan yang menarik. Latar waktu, tempat, dan suasana diceritakan dengan jelas, membawa saya berimajinasi seperti hadir pada setiap pertempuran-pertempuran yang disajikan atau merasakan langsung lembab dan dinginnya hutan sumatera. Membaca Pulang seperti menonton drama aksi yang seru, sang tokoh diceritakan dengan karakter yang cerdas, gagah, dan pekerja kertas juga efisien dalam bertindak. Filosofi-filosofi hidup juga diterangkan dalam novel ini, seperti mengajari remaja galau akan arti hidup namun dengan cara yang keren. Bagian favorit saya adalah ketika Bujang, si anak talang yang sejak kecil hingga remaja tidak pernah meninggalkan kampungnya, suatu hari harus ikut teman lama ayahnya untuk tinggal di Kota Provinsi. Ia harus meninggalkan mamaknya, guru sekaligus orang yang paling dekat d

Hari Kedua di Suwon, Korea

Gambar
Hari ini saya tidak sahur lagi untuk kesekian kalinya di Ramadhan tahun ini. Setelah begadang hingga pukul 2 pagi, saya memutuskan untuk tidur sedangkan Intsi -teman sekamarku-  masih berkutat dengan telepon genggamnya menonton film korea. Intsi masih terjaga saat waktu sahur tiba ketika saya bangun dengan setengah sadar hanya untuk minum air putih, kemudian tidur kembali. Walaupun kami melewatkan sahur tanpa makan, rasa lapar dan lemas tidak terlalu terasa, mungkin karena memang nafsu makan yang sedang turun atau memang karena cuaca di tempat ini yang sangat mendukung nyaman berpuasa. Matahari sianghari sangat terik, namun udaranya tidak terlalu lembab dan angin berhembus sejuk dengan malam hari yang tidak terlalu dingin. Temperatur siang sekitar 23 C, jauh dari Jakarta yang bisa mencapai 30 C dengan tambahan bonus keringat sepanjang hari. Ya dari siang hingga tengah malam. Kegiatan di hari kedua ini kurang lebih masih sama dengan hari kemarin. Saya dan Intsi beranjak dari asram