Pulang, Tere Liye


Kalau kamu penyuka cerita petualangan yang menceritakan hutan, mungkin kamu akan suka dengan novel ini. Sebuah pengalaman membaca yang  mengesankan, Pulang membawa kita ke petualangan-petualangan yang menarik. Latar waktu, tempat, dan suasana diceritakan dengan jelas, membawa saya berimajinasi seperti hadir pada setiap pertempuran-pertempuran yang disajikan atau merasakan langsung lembab dan dinginnya hutan sumatera.
Membaca Pulang seperti menonton drama aksi yang seru, sang tokoh diceritakan dengan karakter yang cerdas, gagah, dan pekerja kertas juga efisien dalam bertindak. Filosofi-filosofi hidup juga diterangkan dalam novel ini, seperti mengajari remaja galau akan arti hidup namun dengan cara yang keren.

Bagian favorit saya adalah ketika Bujang, si anak talang yang sejak kecil hingga remaja tidak pernah meninggalkan kampungnya, suatu hari harus ikut teman lama ayahnya untuk tinggal di Kota Provinsi. Ia harus meninggalkan mamaknya, guru sekaligus orang yang paling dekat dengannya.

Bagian ini mengingatkan saya pada kenyataan bahwasannya manusia memanglah harus merantau, memberikan kesempatan diri sendiri ditempa keadaan, mengenal relung hati terdalam, dan juga memberikan kesempatan bagi hati untuk merindukan rumah.

Bujang si remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah memakai alas kaki juga tidak bersekolah selain diajar membaca menulis mamaknya, akhirnya sampai di sebuah tempat baru yang memaksanya beradaptasi. Kesempatan-kesempatan baru berdatangan, pendidikan megantarnya ke satu fase baru hidupnya. Ia digambarkan memiliki otak yang cerdas dan tubuhnya kuat, hal yang diperolehnya dengan kerja keras belajar tanpa lelah berlatih tanpa mengeluh.

Walaupun tokoh yang digambarkan adalah fiksi, namun kenyataan sebab akibat itu adalah keniscayaan di dunia ini. Mereka yang menanam akan menuai, ia yang berusaha pasti akan dapat. Kita semua tahu, tapi kadang enggan. Tere Liye mencoba  mengingatkan kembali, secara tidak langsung, menyusup ke alam bawah sadar.

Perantauan membawanya kepada cerita masa lalu keluarganya, sejarah dirinya sendiri. Penjelasan tentang darah dan kelompok mana ia berasal, juga kejadian-kejadian penting yang membawa ke posisinya saat ini. Kita juga sama, para pemilik masa lalu, hasil dari kejayaan atau keterpurukan yang dilakukan para pendahulu. Namun kita juga para pemilik masa depan, bebas menyusun rencana dan menentukan target untuk dicapai.

Pulang adalah buku kedua Tere Liye yang saya baca, satu lainnya adalah Rindu, pinjam dari ucuy yang mengaku Casanova Ciracas.

Tere Liye, yang bahkan saya tidak tahu bagaimana bentuk dan rupanya, resmi menjadi penulis favorit saya. Tulisannya ringan namun sarat dengan sisipan inspirasi dan pelajaran hidup, bukan melulu urusan drama romansa.

Mulai dari halaman pertama, buku ini sudah dapat menyedot perhatiansaya untuk segera menyelesaikannya hingga halaman terakhir, tentu dengan terlebih dahulu melewati lumut di rimba Bukit Barisan, desingan peluru di Hotel Grand Lisbon, atau pentas fajar dengan hembusan angin di menara masjid.

Buku ini menyisipkan prinsip siapa yang berusaha maka dia yang akan menang, mengalahkan diri sendiri. Atau tentang jangan makan babi dan minum tuak, untuk menjaga dirimu bersih. Terserah saja kalau nanti Arvin tidak setuju. Saya percaya, tapi dia bebas pilih yang mana, suka-suka dia lah.

Namun akhirnya Pulang secara tersirat menggambarkan satu hal pasti dari tiap manusia, bahwa ia selalu memiliki tempat kembali. Rumah sebenarnya yang kadang dilupakan walau tanpa jendela, kursi, atau bunga di meja. Rumah yang dia miliki sejak denyut jantung pertama hingga saatnya meninggalkan dunia.

Manusia selalu memiliki penjaga utamanya, bukan pacar apalagi abang deliveri BKI. Setiap Kita bebas menentukan jalan mana yang mau diambil, menyelam di cekdam atau lompat dari lantai dua, untuk akhirnya kembali mendekam di tumpukan agregat tanah yang solid. Sama seperti kamu yang bebas menentukan, mau bersama menjalani petualangan bareng aku dari sekarang atau lima sepuluh tahun lagi, bebaaas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oshibana

Pelajaran Bahasa Arab selasa,4 Jan 2011

Pibesdeey!